Mempunyai blog atau website sendiri adalah kebanggan tersendiri bagiku, meskipun itu blog yang bersifat gratisan. Gratis ajha bangga apalagi yang berbayar yaaa. Tapi, meskipun gratisan dan mudah cara membuatnya, kenyataannya pada sebagian orang masih saja ada yang bingung cara membuat blog. Lalu, apa sich tujuan membuat blog? Pada sebagian orang, membuat blog hanya sebatas untuk iseng-iseng atau coba-coba. Namun, ada juga yang membuat blog untuk sekedar mendokumentasikan curhatannya atau istilahnya diary online. Tapi, disamping itu, banyak juga blogger yang punya tujuan jelas dalam membangun sebuah blog yaitu berbagi ilmu. Terlepas dari itu semua dan seiring dengan berjalannya waktu, tidak sedikit pula para blogger berubah arah dari haluan awal yaitu selain berbagi ilmu tapi juga sekalian memonetize blognya. Untuk pengguna blogspot ada sedikit kemudahan karena bisa mendaftar program google adsense lewat dashboard. Google adsense hingga saat ini memang masih menjadi program yang...
Kopi tanpa gula - Berkecimpung didunia per-bloggeran tentu bukan hal yang aneh lagi bagi saya. Tapi, akan terasa cukup aneh, jikalau blog yang telah saya bangun sekian tahun tetap saja tak mengalami perubahan dalam kualitas konten. Bagaimana tidak, dari dulu sampai sekarang hanya begitu-begitu saja. Bahkan, adakalanya asal posting yang nggak jelas apa maksud dan tujuan dari isi postingan. Kadang, hal ini membuat saya pesimis untuk melanjutkan acara ngeblog. Karena, ketika melihat blog teman-teman yang lebih berkualitas, produktif dan selalu konsisten.
Tak bisa dipungkiri, bahwa setiap blogger pasti berusaha dan ingin menjadikan blognya lebih berkualitas. Kenapa berkualitas? Karena, itu adalah point paling penting untuk lebih semangat mengembangkan sepak terjang dalam mengelola blog. Disamping itu, dengan adanya blog yang berkualitas, setidaknya akan ada manfaat yang bisa diterima si pemilik blog. Salah satunya adalah blognya bisa dijadikan referensi atau rujukan bagi banyak blogger. Contoh blog yang bisa dijadikan referensi adalah blog yang dikelola kang adhy suryadi, mas sugeng, kang ismet. Tanpa saya jelaskan lebih detailnya, sahabar kopi tanpa gula pasti sudah tahu beliau-beliau ini siapa?
Sebelum saya lanjutkan, saya ingin bercerita sedikit mengenai masa-masa awal ngeblog. Sejak pertama kali ngeblog, sebenarnya tidak ada niatan untuk menjadikan blog yang berkualitas. Karena, memang tidak paham bagaimana cara membuat blog yang berkualitas. Sahabat kopi tanpa gula bisa melihat artikel pertama saya. Sebenarnya, kalau ingat hal itu, rasanya pengen ketawa mulu. Tapi ya sudahlah, karena itu awal dari proses.
Sekiranya, blog yang berkualitas itu bagaimana sih? Kalau dari kaca mata sudut pandang saya adalah setidaknya, blog yang dikelola secara konsisten serta kontennya bukan daro hasil copy paste. Selain itu bisa memberikan manfaat bagi banyal orang. Tapi, apakah hanya sebatas itu saja? Tentunya tidak, karena perlu diperhatikan juga aspel lain untuk menunjang blog agar terlihat berkualitas adalah tampilan blog atau desain template yang ramah lingkungan (red : responsive). Hal ini bertujuan, agar pengunjung lebih betah dan karena tampilannya yang kece badai dan juga nyaman disinggahi.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah : Lantas, apakah saya juga harus menuntut diri sendiri untuk menterapkan atau menjadikan blog kopi tanpa gula jadi lebih berkualitas. Jika memang iya, tentunya araj kesana masih jauh dari harapan. Pasalnya, blog kopi tanpa gula hanya sebatas celoteh lambe tipis yang nggak jelas.
Sekiranya, itulah sekelumit coretan mengenai blog yang berkualitas. Meskipun dalam kenyataannya, artikelnya tidak memberikan manfaat bagi yang membacanya. Kurang lebihnya, silahkan tinggalkan komentar anda untuk menambahkam hal apa saja agar blog terlihat jadi berkualitas.
Ahahah, ujung2 nya kok ngeselin yak?������
BalasHapusMas sugeng emnk keren bngt blognya, trus dia jg jago buat template
BalasHapusmembaca artikel ini lucu juga hehehee
BalasHapusKalo saya sih yang penting happy aja selama menulis. Gak begitu mikirin kwalitas, yang penting nulis dari hati.
BalasHapusItu yang akan di rasakan enak di baca.
Seperti tulisan ini mengalir begitu saja.
Maaf mas mungkin sebaiknya diberi jarak dari paragraf satu ke paragraf berikutnya, saya agak pusing bacanya hehehe
BalasHapus